Beredarnya sebuah video yang diunggah oleh akun bernama Kelpinbotem yang menunjukkan pintu tribun ditutup selama tragedi Kanjuruhan berlangsung, telah membuat heboh publik saat ini.
Cuplikan video yang dianggap sebagai bukti terjebaknya kelompok Aremania pasca laga Arema vs Persebaya tersebut, menuai perasaan menyedihkan bagi khalayak.
Karena terlihat banyaknya orang di dalam ruangan tersebut yang tidak bisa keluar hingga berdesak-desakan dan kemungkinan harus meregang nyawa di sana.
Video tersebut menunjukkan keriuhan yang terjadi di pintu 13 yang saat ini tengah menjadi diskusi terbuka.
Pintu 13 merupakan salah satu pintu yang ‘sengaja ditutup’ dan bahkan tidak dibantu bukakan dalam sebuah cerita saksi yang dikabarkan oleh Suara.com 4 Oktober 2022
Seorang bernama Eko Arianto yang berada di luar stadion atau di balik pintu 13 saat itu mencoba membantu membukakan pintu tertutup tersebut.
Namun saat tiba di sana, Eko sempat akan dipukul oleh Aparat yang marah, yang berada di sana tanpa ikut membantu membukakan.
Di balik pintu yang akan dibuka bersama pertolongan yang datang, ia menyaksikan puluhan manusia terkapar dan terinjak-injak akibat berdesakan.
Video yang menggambarkan secara mencekam situasi ramai, bising, gempar, hingar, dan huru-hara yang dialami oleh manusia yang terjebak di pintu 13 itu.
Bukan sekedar terjebak, orang-orang di sana juga harus segera menghindari letupan gas air mata yang tidak henti menembak ke arah tribun.
Unsur tersebut, diduga ikut menjadi penyebab meregangnya nyawa ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan ini, karena merupakan alat yang dilarang oleh badan sepak bola dunia FIFA.
Meski telah dihapus, banyak pengguna lain yang mengunggah ulang beserta keterangan yang juga ditulis oleh pengguna akun pertama.
Ditulis dalam video “Pintunya ditutup terus dilempari gas air mata secara brutal, apakah anda sengaja membantai kami wahai polisi," tulis dalam video tersebut.
Menjadi heboh karena dianggap dapat menceritakan secara detail apa yang sebenarnya berlangsung di sektor stadion itu, Kelpin kemudian dikabarkan diundang oleh acara talkshow populer, Mata Najwa.
Dirinya diharapkan bisa menjelaskan secara utuh dan transparan tentang indikasi pintu 13 tidak dibiarkan terbuka saja.
Tapi nahas, Kelpin dikabarkan oleh akun Instagram bernama Kolektifa saat ini tidak dapat dihubungi, dan kemungkinan adanya tindak penculikkan terhadapnya.
Hal itu diungkap oleh akun tersebut, bahwa Kelpin diciduk oleh Intel saat hendak berangkat memenuhi undangan Mata Najwa dari stasiun, pada Siang, 4 Oktober 2022 ini.
Kejadian tersebut juga dikaitkan dengan video unggahan Kelpin yang sudah tidak dapat ditemukan beserta akunnya, hanya video-video re-upload oleh akun lain.
Namun, guna menghindari berita yang tidak benar, pihak dari Mata Najwa sekaligus Narasi TV, yaitu Zen RS melalui akun Twitternya, mengatakan sejauh ini tidak ada undangan kepada Kelpin.
Meski begitu, situasi penculikan Kelpin dipercaya benar adanya, dan beberapa netizen menganggap kalau Kelpin telah menerima undangan palsu yang membuatnya tidak dapat dihubungi saat ini oleh kerabatnya.
Referensi: ayosurabaya.com
Post a Comment for "Diundang di Mata Najwa, Kelpin Penyintas Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Diculik Aparat Dalam Perjalanan"